daun

Minggu, 25 Desember 2016

Adab Menuntut Ilmu



Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah…
Alhamdulillahil ladzi ‘an amma ‘alainaa…
Bini’matil imaani wal Islam…
Wassala tuwassalamu ‘ala sayyidil anam..
Amma Ba’dhu!

Yang terhormat para dewan juri yang adil dan bijaksana, dan yang saya sayangi para hadirin serta para peserta lomba yang berbahagia…

Yang pertama-tama marilah kita bersama-sama mengucapkan puji syukur ke Hadirat Allah SWT. yangmana telah memberikan kepada kita taupik serta hidayahnya, petunjuk dan inayahnya, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini, dalam acara “Pekan Anak Islami”.
Alhamdulillah…

Yang kedua kalinya shalawat dan salam tak lupa kita haturkan ke Hariba’an junjungan alam, bapak revolusioner dunia, nabi akhir zaman, penyelamat umat selurh jagat, pemberi syafaat di hari kiamat, beliau tak pernah meninggalkan shalat, apalagi sampai berbuat maksiat, siapakah beliau? Beliau adalah Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
Semoga tercurah pula kepada keluarga, sahabat dan pengikut-pengikut beliau ilaa yaumil qiyamah..amin ya robbal alamin.

Dewan juri yang saya hormati:
Izinkanlah saya menyampaikan pidato pada kali ini, yang berjudul: “Adab Menuntut Ilmu”

Rasulullah adalah makhluk termulia yang memiliki pengetahuan luas luar biasa, sehingga tidak salah jika beliau dinobatkan sebagai manusia paling berpengaruh sepanjang masa, bahkan oleh orang-orang non-muslim sekalipun mengakuinya.
Dalam kaitannya dengan menuntut ilmu, Rasulullah SAW bersabda:
 طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Kata Rasul: menutut ilmu itu diwajibkan bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan. Kalau dalam bahasa kitabnya, muslim laki-laki, perempuan ini masih nakiroh…artinya masih umum, baik dia muslim anak kecil, baik dia muslim orang besar, sampai kakek-kakek dan nenek-nenek masih diwajibkan menuntut ilmu.

Dalam menuntut ilmu itu, perlu diperhatikan beberapa adab, yaitu:
1.      Niat
Niat dalam menuntut ilmu adalah untuk mencari ridha Allah, dan hendaknya diiringi dengan hati yang ikhlas benar-benar karena Allah.
2.      Bersungguh-sungguh
Dalam  menuntut ilmu haruslah bersungguh-sungguh dan tidak pernah berhenti, seperti kata pepatah arab manjjada wajada (siapa sungguh-sungguh pasti dapat).
3.      Terus-menerus
Hendaklah kita jagan mudah puas atas ilmu yang kita dapatkan sehingga malas untuk mencari ilmu lagi, Allah lebih menyukai amalan yang sedikit tapi dilakukan secara terus menerus, dibandingkan amalan yang banyak tetapi hanya dilakukan sehari saja.
4.      Sabar dalam menuntut ilmu
Salah satu kesabaran terpuji yang harus dimiliki oleh seorang penuntut ilmu adalah sabar terhadap gurunya dan kita jangan cepat putus asa dalam menuntut ilmu jika mendapatkan kesulitan dalam memahami dan mempelajarinya.
5.      Menghormati dan memuliakan orang yang menyampaikan ilmu kepada kita.

Para hadirin sekalian yang berbahagia

Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an:
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ
Artinya: Allah akan angkat derajat orang yang beriman dan orang yang mempunyai ilmu beberapa derajat

Makanya kawan-kawan..orang kalau punya ilmu hidup dimanapun tenang, dan hidup dimanapun bias diterima oleh orang…betul?
Kalau kita mempunyai harta, kita yang jagain harta…tapi kalau kita mempunya ilmu, ilmu yang akan jagain kita…
Mudah-mudahan ilmu-ilmu semua yang kita dapatkan menjadi barokah, dari dunia menuju akhirat…. amain ya robbal…alamin…

Mungkin hanya ini yang dapat saya samapaikan, ingin rasanya kita melangkah jauh lebih kedepan tapi sayang waktu yang lebih menentukan…
Jalan-jalan ke Surabaya
Janagan lupa ajakin Lana
Jangan bertatap muka lama-lama
Takutnya dewan juri makin suka…

Salah dan khilaf mohon dimaafkan, karena pepatah mengatakan:
Jikalau pedang melukai tubuh
Masih ada harapan sembuh
Tapi jikalau lidah melukai hati
Kata Upin dan Ipin kemana obat dicari…

Wallahul muwaafiq, ilaa aqwamit thaariq
Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Membangun Semangat Perubahan Di Usia Muda

Assalamua’laikum Wr. Wb.

Alhamdulillah…
Wassala tuwassalamu’ala rasulillah…
Sayyidina Muhammad ibni abdillah...
Wa’ala alihi wasohbihi wamawwalah…
Laa hawlaa, walaa quwwata illa billah…
Amma Ba’dhu!
                   

Saya hormati para dewan juri yang adil dan bijaksana, dan yang saya sayangi para peserta lomba serta para hadirin sekalian yang berbahagia…

Pertama-tama dan yang paling utama, sepatutnya dan sepantasnyalah kita mengucapkan puji syukur ke Hadirat Ilahi Rabbi..,Tuhan yang pengasih namun kasih-Nya tak pernah pilih kasih, Tuhan yang penyayang namun sayangnya juga tak pernah pandang sayang, sehingga dengan kasih sayang-Nya kita dapat berkumpul, bertemu muka, beradu pandang, serta bersilaturahmi diantara kita, di acara “SMASA ISLAMIC FESTIVAL”.
Alhamdulillah…

Yang kedua kalinya, yang tak kalah pentingnya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada putra gurun sahara, yang tampan, gagah berani dan perkasa, yang tak gila akan wanita, seperti Agnes Monica dan Inul Daratista.. siapakah beliau? Beliau adalah baginda Nabi besar Muhammad Saw…
Semoga tercurah pula kepada keluarga-keluarga beliau, para sahabat, para alim ulama sebagai pewaris ajaran beliau, dan tentunya kepada seluruh umat beliau, termasuk kita semua yang ada disini, yang senantiasa mengharapkan syafa’at beliau di ahkir zaman nanti, amin ya robbal alamin…

Dewan juri yang saya hormati:
Izinkanlah saya menyampaikan pidato pada kali ini, yang berjudul: “ Membangun Semangat Perubahan Di Usia Muda ”

Membicarakan tentang masalah pemuda, pemuda adalah sebagai harapan Bangsa dan Agama…Betul? Jadi belum pernah saya mendengar orang berpidato, nenek-nenek harapan bangsa..kakek-kakek harapan Negara, belum pernah…pastilah pemuda. Harapan bangsa…pemuda, harapan Negara..pemuda, harapan agama..pemuda, harapan pemudinyapun..pemuda. karena kenapa?
“Inna fiy yadis syubbani ‘amrul ummah wafii aqdahiha hayataha”
Maksudnya: di tangan para pemudalah maju dan mundurnya suatu perkara bangsa dan agama.

Dewan juri yang saya hormati.
Selain itu saya teringat juga dengan seorang proklamator bangsa yang terkenal..bapak presiden negara republik Indonesia yang pertama..bapak Bung Karno. Beliau pernah berkata: berikan kepadaku 1.000 orang tua niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya, berikan kepadaku 10 orang pemuda maka akan ku goncangkan dunia.

Hal tersebut mengisyaratkan kepada kita, sebagai generasi muda, betapa besarnya harapan bangsa..betapa besar harapan agama terhadap pemuda, oleh Karen itu kalau kita yakin kita ini adalah pemuda yang di harapkan bangsa dan agama, mari kita bersama-sama merobah diri kita ke jalan yang benar, dari detik ini juga, hari ini juga dan saat ini juga.

Allah berfirman di dalam Al-Qur’an:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan merobah nasib suatu bangsa (kaum), sebelum meraka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (QS. Ar Ra’d: 11).

Dewan juri, teman-teman peserta lomba dan hadirin sekalian yang berbahagia.
Untuk itu gunakanlah masa muda kita sebaik-baiknya, karena masa muda kita nantinya akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Untuk itu saya menghimbau kepada para pemuda, mari kita sama-sama menghargai waktu, karena waktu adalah esensi kehidupanmu, umur adalah peluamg yang diberikan kepadamu, berharga atau tidaknya hidupmu tergantung pada bagaimana kau memanfaatkan usiamu itu.

Para hadirin sekalian yang berbahagia!

Ingin rasanya kita melangkah jauh lebih kedepan,
 namun sayang waktu lebih menentukan,
indah langit tanpa tiang,
indah gunung tinggi menjulang,
indah pertemuan tapi sayang ada perpisahan..

mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan
salah dan khilafnya mohon dimaafkan
wabillahi taufiq wal hidayah
waridho wal inayah

Wassalamu’alakum Wr. Wb.